Sabtu, 08 Desember 2012

Waspadai Obat Flu Beralkohol (1)

REPUBLIKA.CO.ID, Fungsi alkhohol dalam obat flu sebagai pelarut dan pengawet. Biasanya ditemui pada obat berbahan dasar ekstrak biji-bijian.

Musim hujan tiba. Penyakit musiman mengancam. Mulai dari yang teringan hingga paling berat, seperti demam berdarah.

Salah satu momok yang menghantui kala hujan tiba ialah flu. Gejalanya beragam, mulai dari batuk, pilek, dan gejala lainnya.

Ragam obat pun bisa didapatkan di supermarket hingga warung kaki lima. Ada yang berbentuk tablet, kapsul, hingga obat cair.

Apa pun pilihannya, maka bagi umat Islam pertimbangan utama ialah soal kehalalan dan ketayiban. Ini penting, mengingat tak sedikit produk obat flu di pasaran yang mengandung alkohol dengan kadar tertentu.

Penggunaan alkohol dalam Islam, karena merupakan salah satu jenis khamar yang dilarang, tidak diperkenankan, baik dalam minuman, makanan, maupun obat-obatan. Yang dimaksud dengan alkohol di sini ialah istilah umum untuk senyawa organik apa pun yang memiliki gugus fungsional yang disebut gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon.

Mengutip Kumpulan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), penggunaan alkohol dalam makanan diharamkan. Termasuk, etanol atau senyawa lain, seperti metanol, asealdehida, dan etilasetat, yang dibuat secara fermentasi dengan rekayasa dari berbagai jenis bahan baku nabati yang mengandung karbohidrat atau minuman yang mengandung etanol dan atau metanol yang ditambahkan dengan sengaja.

Fungsi alkohol pada obat flu, menurut anggota auditor LPPOM MUI, Drs Chilwan Pandji Apt Msc, hanya sebagai pelarut dan pengawet. Tidak berkaitan langsung dengan proses penyembuhan.

Karena itu, alkohol tidak ditemui pada obat batuk cair berwarna putih. Ini karena bahan dasarnya ialah kimia. “Pada obat batuk cair berwarna hitam yang terbuat dari herbal atau ekstrak biji-bijian, sebagian produsen menambahkan alkohol,” kata Chilwan.




Redaktur: Chairul Akhmad
Reporter: Susie Evidia Y

0 komentar:

Posting Komentar

...Assalamu'alaikum...'<*_*>':" Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak Mengetahui. Q.S. Al-Baqoroh : 216 " >< " Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita yang kaji (pula). Dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)" (An Nur: 26)<> "Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat. Kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka. Kalimat Tuhanmu (keputusan-Nya) telah ditetapkan: sesungguhnya Aku akan memenuhi Neraka Jahanam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya. (Qs. Hud 118-119)<>"Dari Ma'qil bin Yasar dari Nabi saw., beliau bersabda: Sesungguhnya ditusuknya kepala salah seorang diantara kamu dengan jarum besi itu lebih baik daripada ia menyentuh wanita yang tidak halal baginya." (HR Thabrani dan Baihaqi)"<> ...;